Friday, March 30, 2018

Usaha Rumahan ( Ayam Kampung Super ) Pemberian pakan pertumbuhan cepat di Usia 12 Hari

Pemberian Pakan Ayam Kampung yang Benar Agar Pertumbuhan Cepat




1. Memberi Makan Ayam Saat DOC (Umur 1- 21 hari)
Pada umur tersebut pemberian yang baik adalah dengan memberi makan secara tidak terbatas. Cara ini dimaksudkan agar ayam mendapat asupan yang optimal sesuai pertumbuhannya. Pola pemberian yang tidak terbatas pada usia DOC masih sangat sedikit. Berikut pemberian pada DOC agar petumbuhan serta perkembangan optimal menurut (Info Medion) adalah pemberian berdasarkan frekuensi waktu pemberian.
Tujuan memberi makan sebanyak dan serutin waktu tersebut mempunyai manfaat untuk pengecekan kondisi DOC agar cepat dilakukan tindakan bila terjadi masalah pada pertumbuhannya. Ayam kampung akan tumbuh dengan pesat dengan memberi makan seperti ini.

Selain memberi makan ayam kampung dengan jumlah tak terbatas, jenis pakan yang baik adalah yang memiliki kandungan protein tinggi. Pakan menggunakan jenis pre-starter berbentuk mash atau tepung (BR1 yang dihaluskan) agar mudah dicerna oleh anak ayam dan menggunakan wadah yang khusus.
2. Memberi Makan Ayam Pada umur 21 hari – 3 bulan
Berbeda dengan cara pemberian pada DOC pemberian pada usia ini kami memberi pakan basah dan kering pada pagi hari. Dan kering pada sore hari. Jenis pakan umur ini menggunakan jenis starter dimana berbentuk butiran kecil atau scrumble.

3. Memberi Makan Pada Ayam Dara
Pada ayam dara kami menggunakan metode All Mash dimana pakan diberikan pada wadah dan diatur pola makan yaitu 2x sehari yaitu pada pagi dan sore saja. Pemberian pakan pada ayam dara menggunakan pakan finisher berupa campuran butiran (bijian) dan pelet.
4. Pemberian Pakan Ayam Pada Indukan/petelur
Pada ayam petelur (untuk telur tetas) kami menggunakan metode Mash Grain dan metode Prasmanan, dimana kelebihan ini dapat mencukupi kebutuhan ayam yang sedang bertelur. Karena ayam petelur atau sedang mengeram hanya makan 1x sehari yaitu rata-rata pada pukul 08.30 (pagi hari saja).
Selain cara di atas ada juga metode yang penting dilakukan dalam pemberian pakan ayam kampung agar ayam terhindar dari penyakit.
1. Berilah Pakan Ayam Yang Bersih Setiap Hari
Pemberian pakan haruslah fresh setiap hari. Hindari pemberian pakan yang sudah berjamur atau berbau (akibat penyimpanan terlalu lama). Pakan yang berbau dan berjamur akan menurunkan kadar vitamin, menimbulkan penyakit dan berbau tidak enak menyebabkan nafsu makan berkurang. Jika nafsu makan berkurang solusinya sudah kami tulis pada kurangnya nafsu makan pada ayam kampung.
2. Berilah Pakan 3/4 dari Batas Ketinggian Tempat Pakan
Pemberian pakan yang terlalu penuh dapat mengakibatkan pakan mudah tumpah dan ini adalah pemborosan dan pembengkakan biaya pakan
3. Gunakan Pakan Sesuai Porsi Kebutuhan per harinya.
Pemberian makan yang terlalu banyak bisa juga dapat mengakibatkan ayam kurang nafsu makan di esok hari. Jadi gunakan jenis pakan sesuai kebutuhan pakan per hari per ekornya lihat selengkapnya di Kebutuhan Pakan per ekor per hari.
4. Berilah Pakan Sesuai Nutrisi yang Dibutuhkan
Nutrisi yang cukup akan mendapatkan hasil yaitu mempersingkat waktu pemeliharaan. Untuk kebutuhan nutrisi seperti protein dll dapat dilihat di kebutuhan nutrisi ayam kampung.
5. Beri ransum Pakan Ayam  sesuai dengan jenis
Seperti kita tahu bahwa pakan ayam dibedakan menurut fungsi, bentuk dan umur ayam kampung. Adapun jenis dari pakan ayam kampung dapat dilihat di :
a. Jenis pakan ayam kampung berdasar umur
b. Jenis pakan ayam kampung berdasar bentuk

6. Sikap Peternak Haruslah Bijak
Sikap bijak peternak adalah kunci keberhasilan pemberian pakan. Adapun sikap yang harus dilakukan adalah :
a. Cara memberikan pakan pada ayam haruslah tenang dan tidak tergesa-gesa
b. Pemberian pakan haruslah sesuai jadwal, jangan sampai telat dan lihat perut ayam
c. Jika peternak sakit pakailah masker agar penyakit tidak tertular kepada ayam
d. Waktu pemberian adalah pagi dan siang. Bisa juga diberikan 3x sehari.
Dalam usaha ternak ayam kampung khususnya pembesaran berbeda dengan pemeliharaan untuk hewan aduan yang hanya diberi makan pagi (sedikit) dan sore (banyak). Karena pada dasarnya dalam bisnis ayam kampung paling utama adalah kualitas karkas atau daging ayam. Sudah selayaknya ayam diberi pakan yang baik, benar, dan cukup agar tercapai tujuan bisnis ayam kampung tersebut

Thursday, March 29, 2018

Belajar !!! Melihat Pertumbuhan Ayam Kampung Super Dari Usia 1 Hari - Panen

A. JENIS-JENIS AYAM KAMPUNG

Di Indonesia terdapat banyak jenis ayam kampung yang sudah cukup familiar dimasyarakat. Beberapa jenis varietas ayam kampung yang sudah cukup dikenal di Indonesia antara lain sebagai berikut ; ayam keduayam nunukanayam pelungayam sumateraayam belenggekayam gaokayam sambaayam arab dan lain-lain.

B. SISTEM PETERNAKAN AYAM KAMPUNG

Setidaknya ada 3 macam sistem yang digunakan dalam beternak ayam. Yaitu sistem ektensif (tradisional), semi intensif dan intensif. Ketiga sistem ini masing-masing mengindikasikan skala kegiatan peternakan itu sendiri, yaitu skala kecil, menengah dan skala besar. Namun sistem intensif tidak cocok untuk ternak ayam kampung dan hanya cocok untuk ternak ayam petelur dan beberapa jenis ayam lainnya. Ayam kampung adalah ayam asli lokal yang sudah terbiasa hidup bebas dan tidak bisa dipelihara dalam kandang yang membuat ruang geraknya terbatas.

1. Ternak Ayam Kampung Sistem Ektensif (Tradisional)

Sistem ektensif atau sistem tradisional adalah sistem yang paling banyak dilakukan dalam beternak ayam oleh masyarakat di Indonesia. Sistem ini juga disebut sistem umbaran, yaitu ternak ayam kampung dibiarkan lepas dialam bebas tanpa kandang. Ternak ayam istem tradisional lebih banyak dilakukan oleh masayarakat yang bermukim dipedesaan, mengingat tersedianya lahan yang masih luas. Peternak menganggap ini hanya sebagai usaha sampingan, dan oleh sebab itu mereka tidak begitu memperhatikan aspek teknis dan perhitungannya secara ekonomis.
Sistem ternak ayam umbaran (tradisional) pada umumnya hanya dilakukan dalam skala kecil. Peternak hanya
memanfaatkan hasil ternaknya, baik itu daging ayam maupun telurnya untuk keperluan sendiri. Dengan sistem tradisional, peternak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian pakan. Pakan hanya diberikan jika ada sisa-sisa makanan, dan ayam akan mencari sendiri tambahan makanannya di alam. Modal dalam kegiatan ternak ayam dengan sistem ini relatif rendah, namun produktifitasnya juga rendah.
Beternak ayam kampung dengan sistem ini juga tidak memerlukan kandang, karena pada malam hari ayam-ayam biasanya dibiarkan bertengger di pohon-pohon yang terdapat disekitar rumah. Ada juga peternak yang menyediakan kandang, namun hanya sebagai tempat tidur saja di malam hari. Sedangkan pada siang hari ayam-ayam dibiarkan lepas dan mencari makan sendiri disekitar pekarangan. Ternak ayam sistem tradisional memiliki banyak kelemahan, antara lain sebagai berikut ;
a). Kematian anak ayam relatif tinggi, karena anak-anak ayam tidak terawat dengan baik dan dibiarkan lepas bersama induknya.
b). Ayam sangat rawan gangguan binatang liar, seperti ular, musang, biawak, burung elang dan predator-predator lainnya.
c). Produktifitasnya sangat rendah, baik daging maupun telurnya.

2. Ternak AYAM KAMPUNG Sistem Semi Intensif

Pada sistem semi intensif, ternak ayam kampung dilakukan dalam skala menengah sampai skala besar. Pada sistem ini ayam-ayam dipelihara dan dilepas di hamparan lahan / pekarangan. Akan tetapi ruang gerak ayam terbatas hanya pada lahan tersebut karena disekelilingnya dibuat pagar agar ternak tidak keluar. Didalam pagar juga dibuat kandang sebagai tempat berlindung ayam pada malam hari atau berteduh jika turun hujan. Pada sistem ini lahan dibiarkan alami dan beralaskan tanah seperti sediakala agar ternak bisa memperoleh makanan tambahan dengan mudah.
Pemeliharaan ayam kampung dengan sistem semi intensif dimulai dengan pemisahan anak ayam yang baru menetas dari induknya. Anak-anak ayam dipelihara didalam kandang khusus dan diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya. Persenyase angka kematian anak ayam jauh lebih rendah karena anak-anak ayam terpelihara dengan baik. Selain itu anak ayam lebih aman dari gangguan binatang liar ataupun ayam-ayam dewasa.
Pemberian pakan dilakukan sekali dalam sehari, yaitu setiap pagi hari sebelum ayam-ayam dilepas dari kandang. Selanjutnya ayam dapat mencari pakan sendiri didalam kandang pekarangan. Agar ketersediaan pakan alami tetap terjaga, sesekali tanah didalam kandang dicangkul agar tidak padat dan cacing-cacing tanah dapat tumbuh dengan baik. Beternak ayam kampung dengan sistem semi intensif membutuhkan lahan yang cukup. Jumlah ternak ayam yang dipelihara disesuaikan dengan ketersediaan lahan.

3. Ternak AYAM KAMPUNG Secara Intensif

Pada sistem intensif ayam ternak dikandang sepanjang hari tanpa dilepas sama sekali. Ayam ternak tidak bisa mencari pakan sendiri dan ruang geraknya sangat terbatas. Ayam kampung yang dipelihara dalam kandang dan dikurung selama 24 jam penuh akan menyebabkan pertumbuhannya lambat. Dan secara otomatis biaya pembelian pakan lebih besar karena ayam tidak bisa mencari pakan sendiri di  alam.

C. PEMILIHAN BIBIT AYAM KAMPUNG YANG BAIK

Bibit ayam kampung bisa diperoleh dengan cara menetaskan telur ayam sendiri, telur bisa diperoleh dari induk ayam yang sudah kita pelihara atau dengan membeli. Selain telur, bibit juga bisa dibeli dalam bentuk DOC (Day Old Chicken) yaitu anak ayam yang baru menetas, bisa juga membeli indukan. Jika membeli bibit, pastikan penjualnya adalah orang yang terpercaya dan sudah berpengalaman dalam dunia ternak ayam. Pastikan juga asal usul bibit yang kita beli, untuk menghindari kerugian pastikan bibit yang kita beli benar-benar berkualitas dan berasal dari induk yang berkualitas. Perlu diingat, bahwa bibit memiliki kontribusi besar dalam keberhasilan ternak ayam. Berikut ini ciri-ciri atau kriteria DOC (ayam yang baru menetas) yang baik untuk dipelihara dan diternakkan ;

> Bibit ayam menetas pada waktu yang tepat, tidak terlambat atau lebih cepat
> Memiliki mata yang cerah dan bersinar, hindari membeli DOC yang memiliki mata kurang bagus
> Bibit DOC terlihat lincah dan dapat berdiri tegap
> Bibit harus sehat dan bugar
> Bibit tidak memiliki cacat fisik
> Memiliki bulu-bulu yang bersih dan terlihat mengkilap

D. Cara PEMBERIAN PAKAN Ternak Ayam Kampung

Pakan juga memiliki andil yang cukup besar dalam keberhasilan dalam usaha ternak ayam kampung. Pakan yang baik harus mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan mineral yang cukup yang dibutuhkan oleh ternak. Pakan ayam kampung tidak harus berupa pelet atau konsentrat, pakan bisa berupa apa saja asalkan sehat dan tidak beresiko menimbulkan penyakit. Disinilah salah satu keuntungan dalam usaha ternak ayam kampung karena pemberian pakan tidak serumit seperti pada ternak ayam ras. Pakan ayam kampung bisa berupa cacing, serangga atau sisa-sisa makanan yang belum membusuk.
Berikut ini dosis pemberian pakan ayam kampung sesuai dengan tingkatan usianya ;
> Usia 0 – 7 hari : pakan diberikan 7 gram/ekor/hari
> Usia 8 – 14 hari : pakan diberikan 19 gram/ekor/hari
> Usia 15 – 21 hari : pakan diberikan 34 gram/ekor/hari
> Usia 22 – 28 hari : pakan diberikan 47 gram/ekor/hari
> Usia 29 – 35 hari : pakan diberikan 58 gram/ekor/hari
> Usia 36 – 42 hari : pakan diberikan 66 gram/ekor/hari
> Usia 43 – 49 hari : pakan diberikan 72 gram/ekor/hari
> Usia 50 – 56 hari : pakan diberikan 74 gram/ekor/hari
> Air diberikan secukupnya dan perlu ditambahkan vitamin dan antibiotik, terutama pada awal pemeliharaan yaitu ketika ayam masih kecil. Anak ayam usia 0 – 14 hari sangat rentan terhadap gangguan kesehatan.

E. JENIS PAKAN ALTERNATIF AYAM KAMPUNG

Jenis pakan untuk ayam kampung bisa berbentuk apa saja, yang terpenting kandungan gizinya. Pakan yang baik untuk ayam kampung setidaknya mengandung 12% protein kasar dan energi sebesar 2500 kkal/kg. Pakan yang paling praktis dan banyak mengandung gizi adalah pakan buatan pabrik yang banyak dijual dipasaran. Namun untuk mendapatkan pakan tersebut harus ditebus dengan harga yang tidak murah. Jika selalu memberikan pakan buatan pabrik tentu saja akan menambah biaya produksi, hal ini akan menyebabkan keuntungan yang didapatkan sedikit. Untuk menyiasatinya agar biaya pakan bisa ditekan dan memperoleh keuntungan yang lebih besar, kita bisa meramu pakan sendiri.
Berikut ini bahan-bahan dan cara membuat ramuan pakan sendiri ;

1. Pakan Ayam Umur 0 – 60 hari

Untuk anak ayam yang baru menetas atau umur 0 – 60 hari pakan bisa menggunakan pakan pabrikan. Gunakan pakan yang butirannya halus khusus untuk anak ayam agar mudah dicerna.

2. Pakan Ayam Umur 61 – 120 hari

Untuk ayam-ayam yang sudah berumur 61 – 120 hari pakan bisa menggunakan campuran pakan pabrikan, dedak dan
jagung. Perbandingan masing-masing pakan adalah 1 kg pakan pabrikan : 3 kg dedak : 1 kg jagung giling kasar.

3. Pakan Ayam Umur 121 hari keatas

Untuk ayam yang berumur 4 bulan keatas, pakan yang diberikan bisa menggunakan layer dan dedak atau jagung.
Perbandingan campurannya adalah 1 kg layer dan 2 kg dedak atau jagung. Untuk menambah nilai gizi, pakan bisa ditambahkan dengan hijauan yang dicincang halus sebanyak 20% dari jumlah pakan.

4. Pakan Ayam Umur 180 hari keatas

Ketika ayam berumur 6 bulan ketasa biasanya sudah memasuki masa produktif atau periode bertelur. Untuk ayam-ayam yang sudah memasuki masa bertelur (masa produktif) pakan bisa diberikan layer dan dedak atau jagung. Dengan perbandingan campuran pakan 1 kg layer dan 1 kg dedak atau jagung. Tambahkan hijauan yang dicincang halus sebanyak 25% dari jumlah pakan yang diberikan.

5. Pakan Tambahan

Untuk ayam-ayam dewasa (umur 4 bulan keatas) bisa diberikan pakan tambahan yang berupa sisa-sisa makanan, ampas tahu, ampas singkong, keladi/talas, ubi, cangkang keong yang dihaluskan dan sebagainya.

F. PENGENDALIAN PENYAKIT AYAM KAMPUNG

Meskipun ayam kampung memiliki daya tahan tubuh yang sangat baik, namun tidak tertutup kemungkinan ternak terserang penyakit. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ayam kampung antara lain ; penyakit tetelo (ND), penyakit gumboro, penyakit cacing ayam, berak kapur dan berak darah. Untuk mencegah serangan penyakit pada ayam kampung perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut ;
> Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan umbaran
> Sanitasi kandang yang baik
> Membuat kandang pada lokasi yang cukup mendapatkan sinar matahari pagi
> Memberikan vitamin dan antibiotik pada masa awal pertumbuhan agar anak ayam memiliki daya tahan tubuh yang baik
> Tidak memberikan sisa makanan yang sudah basi dan membusuk
> Melakukan vaksinasi secara teratur
> Memberikan pakan yang kaya gizi dan vitamin
> Segera menjauhkan dan memusnahkan ternak yang terserang penyakit

Wednesday, March 28, 2018

Ayam Kampung Super Cara Jitu Panen Ayam 45 hari dan Kandang Tidak Bau dgn Menggunakan EM4

Fungsi EM4 Bagi Peternakan Ayam Kampung Super
Produk EM4 merupakan EM cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan bagi pertumbuhan produksi ternak dengan ciri berbau asam dan manis. EM4 mampu memperbaiki jasad renik di dalam saluran pencernaan ayam sehingga kesehatan ayam akan meningkat, tidak mudah stres dan kotoran tidak bau atau akan berkurang baunya.
Pemberian EM4 pada pakan dan minum ayam akan meningkatkan nafsu makan karena aroma asam manis yang ditimbulkan. EM4 dibuat tidak mengandung bahan kimia karena terbuat dari bahan yang alami sehingga aman bagi hewan ternak.
Kegunaan EM4 bagi Ayam Kampung Super adalah :
  1. Meningkatkan mutu daging ayam kampung super.
  2. Memperbaiki dan meningkatkan kesehatan hewan ternak.
  3. Menyeimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam perut ayam jawa super.
  4. Mengurangi tingkat kematian ayam.
  5. Memperbaiki tingkat kesuburan ayam.
  6. Mencegah bau tak sedap pada kandang ayam dan mengurangi stres.
Berikut cara penggunaannya :
  1. Dicampurkan dengan pakan. Larutkan EM4 sebanyak 1-2 cc per 1-1,5 liter air, lalu bisa Anda semprotkan ke pakan ternak yang akan diberikan. Untuk unggas, penggunaan EM-Bokashi pakan dapat dicampurkan dengan dedak dan konsentrat dan jagung dengan perbandingan 10 bagian : EM-Bokashi + 10 bagian : dedak + 2 bagian konsentrat + 2 bagian jagung.
  1. Air minum. Larutkan EM4 sebanyak 1-2 cc per 1-1,5 liter air, berikan di setiap harinya.
  1. Limbah ternak. Campurkan EM4 dan gula dengan air, dengan perbandingan 1 : 1 : 100. Setelah itu diamkan selama 2 hari agar terjadi proses fermentasi. Larutan dapat disemprotkan pada limbah ternak dengan kapasitas limbah 1 ton. Limbah yang telah difermentasi dapat digunakan sebagai bahan organik yang bermanfaat untuk pertanian maupun ternak.
  1. Kebersihan Sanitasi. Campurkan EM4 dan gula dengan air, dengan perbandingan 1 : 1 : 100. Kemudian di diamkan selama 2 hari agar terjadi proses fermentasi. Semprotkan pada kandang dengan dosis 1-2 liter per meter persegi. Penggunaan larutan ini tidak boleh lebih dari 3 bulan.


Apa Itu EM4 !!! Manfaat dan Kegunaannya Dalam Beternak Ayam

Fungsi EM4 Bagi Peternakan Ayam Kampung Super Produk EM4 merupakan EM cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan bagi pert...